
“Bertanyalah…”
Ketika rasa berani mati mulai menjadi komoditi, maka itulah saatnya kita belajar untuk tetap berani hidup di muka bumi ini.
Bahkan ada kalanya kita akan memerlukan lebih banyak lagi keberanian hanya untuk sekedar bertahan hidup, ketimbang untuk segera mati.
Maka tetaplah bergerak di tengah kecamuk gelombang kehidupan agar kita tidak tenggelam dan larut dalam keputusasaan.
Kita mungkin akan mengalami kerusakan dalam menghadapi keadaan, namun setiap goresan hanya akan menjadi pelajaran jika kita jelas dalam menentukan niat dan tujuan.
Ketika semua pilihan hanya terlihat bagaikan jurang yang siap menelan, maka itulah saatnya kita belajar melihat adanya Cahaya Tuhan di semua persimpangan jalan kehidupan.
Biarkan Dia yang menggerakkan kesadaran, agar kita mampu menemukan setiap pintu kesempatan yang telah dan akan terus saja bermunculan.
Keadaan boleh jadi akan terus mengubur semua impian, tapi jangan pernah kita lupakan bahwa tiap-tiap harapan adalah benih kehidupan, dan mereka akan mampu tumbuh bahkan di tengah badai kehancuran sekalipun.
Sadari bahwa terkadang kita hanya lelah semata, dan itu hal biasa, bukan berarti perjuangannya usai dan semua jadi sia-sia belaka.
“Istafti qalbak, wastafti nafsak”, tanyalah pada hatimu, dan tanyalah pada jiwamu, upaya apa lagi yang belum engkau coba hari ini, dan anugerah apa lagi yang masih luput untuk disyukuri.
(Jhody Arya Prabawa)
Salam NeoSentra!
Bersyukur🙏
Berdoa🤲
Bahagia👍
Dan Teruslah Berkarya✊
#NeoSentra
0 Comments