
“Dua Sisi Mata Uang”
Ketika kita merasa sedang tidak bertumbuh dan terpaksa bertanya dimanakah cahaya pencerahan berada, mungkin itu merupakan pertanda bahwa sudah waktunya kita berhenti berdiri di dalam bayang-bayang kita sendiri…
Melepaskan apa yang sudah dimiliki nyatanya adalah jauh lebih sulit dari mendapatkan apa yang belum dimiliki, jadi ada baiknya belajarlah terlebih dahulu untuk melepaskan, sebelum belajar untuk mendapatkan…
Ingatlah baik-baik, bahwa tidak akan ada ulat yang mampu melihat dirinya sebagai kupu-kupu…
Oleh karena itu, ketika sudah merasa ada di puncak Merapi, maka teruslah mendaki, dan jangan pernah berhenti. Sebab, jika tidak, maka tentunya akan turun lagi nanti…
Belajarlah untuk melihat apa saja yang dibawa gunung meletus. Selain lahar panas, juga ada debu kesuburan yang selalu setia mengiringinya…
Sebab, belajar memetik buah tidak akan pernah sama dengan belajar menanam pohon…
Biasanya, yang tahu tidak pernah ribut, dan yang ribut tidak pernah tahu. Dan biasanya pula, yang paham akan tahu kapan harus diam, sedangkan yang tidak paham akan terus selalu berkumandang…
Jika kita begitu mudahnya terganggu oleh gesekan-gesekan kehidupan, maka bagaimana pula kita akan tenang saat tergosok oleh Sang Empunya Hidup agar berkilau???
Melawan api dengan api bukanlah hal yang sulit, setidaknya itu yang bisa kita lihat tatkala bunga-bunga tetap memancarkan keharumannya untuk yang terakhir kali justru ketika sedang dilumatkan…
Oleh karena itu, jangan tunggu hingga semuanya berakhir hanya untuk bertanya apa yang telah kita dapatkan di sini selama ini, tetapi perhatikanlah telah menjadi apa kita di sini selama ini…
Jika ingin bergerak lebih cepat, maka melambatlah dulu barang sejenak. Sebab, tiap kali kita mendapatkan, pastikan agar selalu ada juga yang kita lepaskan, agar kita bisa menampung lebih banyak lagi, maka kurangilah lebih banyak lagi…
Ingatlah, segala bentuk kecemasan tidak akan pernah bisa menghapus persoalan apapun di masa depan, namun pastinya akan sangat mampu menghapus semua kedamaian di saat ini. Terkadang, memang hanya musibah lah yang mampu membuka pintu masuk bagi barokah…
Semoga kita semua mau dan mampu untuk menyibukkan diri memantaskan peran hidup kita sendiri yang belum ada jaminannya masuk ke dalam surga-Nya dengan pasti, dan tidak menjadi sibuk mengurusi siapa yang pantas masuk neraka, siapa yang fasik dan munafik, dan siapa yang kafir dan beriman…
Pada saat ini juga, semuanya akan selalu tampak sama dan sekaligus juga terlihat beda. Tergantung dengan MATA yang mana kita memandangnya, sesuai dengan apa yang kita punya…
Mari belajar memberi makna yang berdaya guna, dan bukan yang sebaliknya…
(Jhody Arya Prabawa)
Salam NeoSentra!
Bersyukur🙏
Berdoa🤲
Bahagia👍
Dan Teruslah Berkarya✊
#NeoSentra
0 Comments