“Demi Waktu”
Kita bisa begitu sibuknya menatap ke arah masa depan, sehingga tidak lagi menyadari masa kini yang terus-menerus terabaikan.
Kita pun bersuka-ria menanti datangnya esok hari, namun berduka-cita dalam memaknai hadirnya ini hari.
Kita antusias dalam mempersiapkan anak-anak untuk menaklukan masa depan, namun luput dari membekali mereka sejak dini di masa kini.
Bahkan sudah sering juga terjadi, bahwasanya ketika kita ingin mendapatkan kedamaian, malah justru kita harus menemukannya melewati berbagai peperangan.
Maka akan selalu ada orang yang berharap agar dirinya mati saja sekarang juga jangan ditunda, sementara disaat yang persis sama, ada orang lain lagi yang tengah berharap agar dirinya masih bisa bertahan hidup, walau hanya untuk sekedar menunggu terakhir kali dikecup.
Karena perpisahan adakalanya menjadi lebih indah dan penuh makna ketimbang disaat awal pertemuan, sebagaimana terbenamnya sang mentari yang lebih merona warna-warninya ketimbang terbitnya yang cenderung dianggap biasa-biasa saja.
Jadi ingat-ingatlah selalu, bahwa terkadang kekuatan cahaya kita yang paling terang, justru muncul dari debu kehidupan kita yang paling kelam…
(Jhody Arya Prabawa)
Salam NeoSentra!
Bersyukur?
Berdoa?
Bahagia?
Dan Teruslah Berkarya✊
#NeoSentra
0 Comments