Perhatian, Keyakinan & Keadaan

b
j

by NeoSentra

}

Feb 21, 2017

“Perhatian, Keyakinan & Keadaan”

Belakangan ini, ada lebih banyak orang yang sangat perhatian pada banjir di Jakarta, dan kemudian datanglah banjir…

Belakangan ini, ada banyak orang yang sangat peduli pada kecurangan, dan munculah berbagai kecurangan…

Belakangan ini, ada yang berfokus pada kerumitan hidup, maka hadirlah persoalan-persoalan baru yang harus diatasi…

Belakangan ini, ada yang suka sekali melihat kekacauan, lalu terwujudlah kekacauan itu dan hidupnya pun menjadi bagian darinya…

Belakangan ini, ada yang antusias dalam mencela dan menghina orang lain, tak berapa lama, mulailah dirinya balik dihina…

Belakangan ini, sering sekali kebencian menjadi pilihan, dalam sekejap mata, kini harinya menjadi penuh amarah dan derita…

Belakangan ini, ketakutan lebih dipilih menjadi jalan hidup dan dasar perjuangan, maka nyatalah ketakutannya…

Tidak, ini bukan karena belakangan ini saja… Tapi memang sudah sejak zaman dahulu kala memang begini adanya…

Apa-apa saja yang menjadi fokus kita dalam kurun waktu yang cukup lama atau menjadi perhatian utama, maka itulah undangan kepada semesta untuk mewujudkannya…

Mungkin semua bermula dari keyakinan karena ikut-ikutan…

Karena tidak ingin sendirian dalam melakoni perjalanan, kita pun mencari kawan-kawan yang sama pemahaman…

Dari situ lalu kita membangun dengan begitu dahsyatnya segala bentuk perasaan senasib sepenanggungan…

Lalu selanjutnya keyakinan itu akan meminta pembuktian…

Kemudian kita mulai mencari-cari berbagai alasan disetiap kesempatan…

Dan tentunya kita pasti akan menemukan jawaban untuk dijadikan pembuktian…

Sekalipun jawaban itu bukanlah selalu sebuah kebenaran…

Namun apapun yang mirip dengan kebenaran sudah sangat bisa membuat kita kegirangan…

Apalagi jika ada banyak juga yang mengaminkan…

Karena apa yang kita yakini dengan bersusah payah menabrak logika ternyata sudah (sekedar) mendekati kenyataan…

Sehingga kita dipastikan akan selalu berusaha untuk menjadikannya sebagai penguatan…

Dengan demikian hal-hal tersebut akan mengisi keseharian kita dalam bentuk pikiran…

Dan semua yang dibuktikan dengan penguatan dan kepikiran seharian akan semakin menyedot semua perhatian…

Maka apapun yang terus-menerus kita perhatikan akan selalu bisa kita temukan kapanpun dan dimanapun dalam kehidupan…

Untuk kemudian menjadi bagian dari semua yang kita alami dan jalani sebagai kenyataan bagi diri kita sendirian atau sekawanan…

Yang pada akhirnya akan menjadi landasan keyakinan dalam pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan…

Dimana hasilnya adalah terjadinya penguatan dan peningkatan kembali pada keyakinan yang mungkin tadinya hanya ikut-ikutan…

Yang kemudian otomatis akan dijadikan sebagai tanda-tanda adanya kebenaran yang tak terbantahkan…

Agar tidak sia-sia segala pilihan yang sudah dilakukan dengan penuh pengorbanan…

Maka mari kita senantiasa berhati-hati dalam menempatkan dan memilih perhatian…

Karena boleh jadi itu lah yang akan selalu menjadi wajah dari keadaan kita, yang setelahnya membentuk kenyataan yang bisa saja kita syukuri, atau malah kita anggap menyusahkan…

Namun sayang sekali apa yang kita alami tidak melulu merupakan suatu kebenaran…

Melainkan hanyalah cerminan dari segala bentuk peliharaan dan niatan, serta cara kita membuat pandangan atas kejadian…

Yang tidak kunjung kenyang kita makan sekalipun kita terus berharap akan mencapai kemenangan…

Sebab kemenangan sesungguhnya adalah ketika kita mampu berhenti mencari-cari ketenangan melalui pembenaran…

Itulah ketenangan yang penuh dengan nikmat keberserahan…

Dan itulah sebenar-benarnya rasa kemenangan yang disematkan Tuhan di dalam lubuk sanubari setiap insan…

Yang menjadi hutang kita dalam pencarian dan perjalanan panjang, hingga kita akhirnya bisa menemukan…

Bahwa setiap prasangkaan adalah akan menjadi kenyataan dari setiap penghambaan kepada Ketuhanan…

Untuk itu, temukan kekasih-Nya yang bisa mengantarkan dan capailah sejatinya penyaksian, agar kita selalu bisa mengalami ingatan dalam sebuah nyala terang, yang tersimpan aman…

Dalam bentuk kebersamaan yang bukan sekedar kedekatan…

Sehingga terpeliharalah segala bentuk pikiran, perasaan, perkataan maupun perbuatan…

Baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring selama jantung kita masih berdetakan…

Sekali lagi, berhati-hatilah memberi makan jiwamu sejak terbuka mata hingga tertutup lagi kelopaknya seharian…

Oleh karena itu, semoga kita semua bisa menjadikan kebersyukuran sebagai landasan…

Sebelum kita mampu terbang melintasi lautan dan naik ke atas awan…

Jangan lupa juga untuk mulai menanggalkan semua kemelekatan agar tidak menjadi beban bagi perjalanan…

Sesungguhnya benarlah itu setelah kesulitan ada kemudahan…

Oleh sebab itu, pandanglah kesulitan sebagai pintu untuk menemukan jalan kepada kemudahan…

Dan sekarang hujannya sudah mulai mereda perlahan-lahan…

Semoga airnya pun menggenang hanya sebentaran dan banjirnya pun segera meninggalkan…

Supaya kita terhindar dari menjadikan musibah bagi orang lain sebagai alat untuk memperkuat kebencian…

Mari kita saling mendoakan agar semua bisa saling memberikan bantuan…

Setelah itu, carilah caranya yang kita bisa untuk mengambil tindakan demi kemanusiaan…

Dan temukan kehadiran-Nya di dalam diri sendiri, dan di segenap cakrawala yang dihamparkan…

Termasuk pada segala ciptaan-Nya yang hadir dengan berbagai Suku, Agama, Ras, dan Urusan…

Agar dicukupkan kita sekarang bagi yang belum sempat sarapan, untuk bisa segera buruan…

Nanti mintanya jangan dibebaskan dari kemacetan di jalan, tetapi agar diberikan kelancaran perjalanan…

Maaf jika ini tulisan sudah membuat penasaran, atau geregetan kok engga kunjung diselesaikan…

OK sekarang saya sudahi secara sungguhan, dan ini kalimat untuk penutupan…

Tapi kalau masih ada harapan, saya ingin kita saling mengingatkan…

Soal memilih sikap dalam pergaulan agar jangan lebay tak berkesudahan…

Seperti tulisan ini yang katanya tadi mau diselesaikan…

Eh sekarang malah jadi kepanjangan…

Ya sudah deh kalau demikian, maka sekian lah saya cukupkan…

Sungguh mengagumkan bagi yang membaca hingga penghabisan…

Pasti lagi agak kurang ya soal urusan pekerjaan…

Hati-hati ya di dalam perjalanan, harap selalu melihat ke kiri dan ke kanan sebelum menyeberang jalan…

Namun setelahnya jangan lupa kembali melihat ke arah depan agar tidak bertabrakan atau salah jalan…

Sampai jumpa lagi ya di lain kesempatan, dan kali ini saya janji untuk selesai beneran…

Iya kan…??? Yuk kita salaman, dan bersyukurlah kepada Tuhan…

(Jhody Arya Prabawa)

Salam NeoSentra!

Bersyukur?

Berdoa?

Bahagia?

Dan Teruslah Berkarya✊

#NeoSentra

Get Insights!

Follow Us!

Related Posts

Elegi Wifi & Biji

Elegi Wifi & Biji

"Elegi Wifi & Biji" Wahai Tuhanku yang Maha Memelihara Ciptaan-Nya... Sayang sekali pohon ratusan tahun ini masih belum juga bisa memancarkan WIFI sebagaimana pohon-pohon lainnya di dunia nyata untuk melayani manusia mengarungi dunia maya......

read more
Vertikal – Horizontal

Vertikal – Horizontal

"Vertikal - Horizontal" Cinta amat suka menikmati pikirannya sendiri saja, yang membuat pikiran kita sendiri gagal dalam memahaminya… Dan manakala kita mendengar ungkapan soal cinta tanpa syarat, maka biasanya ungkapan itu justru malah dijadikan...

read more

Give Your Comment!

Feel free to express your opinion about this post, or simply share your relevant experience related to this post so we can all learn from each other.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Get Insights!

Get inspiring weekly insights from NeoSentra to light-up your life…

Subscribe To Our Newsletter!

Subscribe To Our Newsletter!

Join our mailing list to receive special programs and valuable insights, including actionable strategy for your life transformation process.

Thank You! We are sending you a confirmation link to your email, so check your inbox soon or your spam folder if it's not there.

Pin It on Pinterest